Kamis, 12 Juni 2008

Ulasan Penerapan E-Learning di Indonesia

Kompetisi Blog elearning
P
engertian E-Learning (Elektonik Learning) itu sendiri ialah cara belajar mengajar dengan memanfaatkan ICT (Information And Communication Technology)melalui media seperti Internet, Intranet, CDROM, video tape, DVD, TV, Handphone, PDA dan lain-lain.

Sedangkan dilihat keuntungannya yaitu sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Selain praktis,mudah untuk diakses dari manapun dan dapat digunakan jarak jauh. Apalagi bagi kalangan pelajar seperti saya cukup membantu untuk mendapatkan referensi untuk negerjakan tugas bahkan dapat membantu mencari tambahan – tambahan materi kuliah selain yang disediakan di perpustakaan. Dan dari segi waktupun sangat menghemat sekali karena dengan cepat mengakses kemanapun dan dengan mudahnya para pelajar menemukan literature yang mereka butuhkan .Juga proses belajar mengajarpun akan semakin cepat terselesaikan. Disamping itu E-Learning lebih efisien , mencakup jumlah yang lebih besar, menghemat biaya pendidikan seperti peralatan, gedung, infrastruktur, , dan buku-buku. Fleksibel ,dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama ia memiliki koneksi dengan sumber pengetahuan tersebut. Dan merupakan solusi sempurna untuk proses belajar mengajar jarak jauh. Oleh karena itu pemanfaatannya dapat dijadikan solusi yang bagi suatu organisasi dalam menerapkan proses belajar mengajar jarak jauh (distance learning).

Akan tetapi dilain pihak tidak semua orang dapat melakukan E-Learning dengan mudah. Karena seperti yang kita ketahui di Negara Indonesia ini masih banyak daerah – daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau oleh internet. Selain itu di daerah pedalaman juga sangat tidak mungkin untuk terjadinya proses E-Learning itu sendiri. Dan kendala yang lain ialah factor ekonomi. Di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, APBN untuk bidang pendidikan masih dinilai cukup kurang. Jalankan menerapkan E-Learning pada setiap sekolah , dana untuk memperbaiki gedung sekolah saja masih minim. Dan selain factor ekonomi yang telah dibahas diatas factor yang tidak mendukung ialah dengan adanya E-Learning justru akan membuat faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah
komputer dan juga buku pelajaran bisa saja tidak laku karena di situs-situs telah banyak tersedia apa saja yang dibahas dalam buku tersebut. Dan hal yang mungkin lebih parah adalah orang akan lebih mudah mendapatkan kesempatan untuk menjiplak karya orang lain, melakukan pembajakan dan hal lain semacamnya.

Jadi, intinya E-Learning itu sendiri sebenarnya di Indonesia sudah mulai diterapkan seperti pada Sekolah Menengah Atas dan perguruan tinggi namun penerapannyapun belum maksimal , karena masih banyak ditemui kendala – kendala yang telah disebutkan pada kelemahan- kelemahan E-Learning di atas. Dengan adanya E-Learning di Indonesia berharap akan pendidikan yang semakin maju dan terus berkembang dengan cepat. Saya pribadi setuju dengan diadakannya system E-Learning di Indonesia. Namun pengelolaan system pembelajaran E-Learning itu sendiri haruslah dilakukan dengan benar untuk menghindari kemungkinan – kemungkinan yang terjadi , seperti tidak perlunya lagi guru sebagai seseorang yang mampu berinteraksi langsung dengan pelajar dan mungkin pelajar yang kurang antusias dan disiplin dalam belajar dengan system E-Learning akan menemui kesulitan-kesulitan.